![]() |
TIM Observatorium Bosscha dari ITB Bandung belum berhasil melihat bulan (hilal) hingga pukul 17.00 Wita saat melakukan Rukyat di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (08/07) petang. |
KUPANG–Rukyatul hilal yang digelar Kementerian Agama Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur dan PBNU setempat bekerja sama dengan Tim Observatorium Bosscha ITB Bandung untuk menentukan awal bulan puasa 1434 Hijriyah, malah terhambat hujan lebat dan awan tebal.
“Rukyatul hilal ini kami gelar di wilayah Kecamatan Sulamu, sekitar 80 km timur laut Kota Kupang, namun mengalami hambatan saat peneropongan karena terhalang awan tebal dan hujan lebat,” kata Kepala Syariah Kanwil Kemenag NTT Hj Murtingsih di Sulamu hari ini, Senin (8/7/2013) seperti dilaporkan Antara.
Ia mengatakan cuaca buruk ini tidak bisa dihindari, sehingga pihaknya belum bisa menentukan awal Ramadhan 1434 Hijriah untuk wilayah Kota dan Kabupaten Kupang serta NTT secara keseluruhan.
Ia menambahkan titik penentu Rukyatul hilal di Sulamu, Kabupaten Kupang itu, telah dilengkapi dengan fasilitas pemancar ower oleh pihak Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kupang.
“Setiap tahun Rukyatul hilal untuk wilayah Kota dan Kabupaten Kupang, selalu dilaksanakan di Jalan Kartini Kota Kupang, tepatnya di depan bekas rumah jabatan bupati Kupang, namun tahun ini tim memilih Sulamu, karena pertimbangan cuaca buruk,” katanya.
Ia mengatakan titik Rukyatul hilal di Sulamu merupakan satu dari sekitar sembilan titik yang dilakukan di wilayah NTT pada Senin (8/7) mulai pukul 17.00 Wita sampai ghurub (memasuki) Maghrib.