Scroll untuk baca artikel
Nasional

Bocah Google Dari India

28
×

Bocah Google Dari India

Sebarkan artikel ini


Jasvinder Seghal
Asia Calling/ Desa Kohand, Haryana, India
25/11/2013
Seorang bocah laki-laki yang baru berusia lima tahun asal India dijuluki ‘Google boy’ oleh media lokal karena kemampuannya mengingat informasi.
Saat teman-teman sebayanya baru belajar dasar-dasar membaca dan menulis, Kautilya Pandit sudah bisa menjawab pertanyaan rumit soal geografi, pendapatan per kapita, produk domestik bruto dan politik dunia.  Kemampuan analitis Kautilya ini membuat semua orang terpesona.
            Saat upacara pagi di sekolah modern S.D. Harit, Kautliya terlihat menonjol dibandingkan murid-murid lainnya.
Dia sedang mengulangi sebuah cuplikan dari karya sastra Sansekerta kuno yang sulit, untuk menghibur teman-temannya.
”Mereka yang tidak berpendidikan, tidak akan punya pengalaman dan tidak punya hati yang baik, kurang pengetahuan, tidak punya kesabaran, kualitas dan agama. Orang semacam ini, di dunia yang fana ini menjadi beban bumi. Mereka seperti hewan yang merumput tapi berujud manusia.”
Di kelasnya, Kautliya menjawab semua pertanyaan dengan benar.
Tanya (T): ”Berapa jumlah penduduk India?’
Kautilya (J): ”Saat ini ada 1,27 milyar. Tapi pada sensus tahun 2011, ada 1,21 milyar penduduk.”
T: ”Berapa jumlah desa di India?”
J: ”638.596.”
T: ”Siapa yang pertama kali menginjakkan kaki di bulan?”
J: ”Neil Armstrong.”
T: ”Apa nama ibukota Amerika Serikat?”
J: “Ibukotanya Washington D.C.”
IQ Kautilya mencapai 150. Menurut para psikolog, itu sama dengan IQ Albert Einstein.
Ibunya Sunita Sharma yang juga guru di sekolah itu mengatakan anaknya punya ingatan yang luar biasa.
“Ia ingat semua hal. Pikiran dan tubuhnya selalu berada di tempat yang sama. Dia beristirahat hanya saat tidur, selain itu dia selalu aktif.”
Gurunya Sarita mengatakan Kautilya terlihat menonjol dibandingkan teman-temannya. 
“Dia punya otak yang berbeda dan sangat cerdas. Kami mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Kalau kami tidak tahu, kami mencarinya di internet. Begitu dia puas dengan jawabannya, dia tidak akan pernah lupa.”
Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kemampuan bocah lelaki itu.
Dr Vandna Gupta, Kepala Sekolah DAV Centenary Public School, rela menempuh perjalanan sejauh 30 kilometer agar bisa mengundang Kautliya untuk berpidato di sekolahnya.
“Para murid di sekolah saya sangat ingin bertemu Kautilya karena mereka sudah mendengar soal kejeniusannya. Dia masih sangat kecil tapi tahu semua hal. Ini sangat mengagumkan.”
Ayah Kautilya, Satish Sharma, adalah seorang kepala sekolah.
Dia suka menguji putranya, kali ini pertanyaan seputar Indonesia.
Satish (T): “Dia berasal dari Indonesia, dimanakah letak negara itu?
Kautilya (J): “Dekat Malaysia dan Singapura.”
T: “OK. Apa ibukota Indonesia?
J: “Ibukota Indonesia adalah Jakarta.”
T: “Apa saja pulau-pulau utama di Indonesia?
J: “Ada Kalimantan, Jawa dan Sumatra…tapi Jawa lebih kecil.” BED UNDER
Satish Sharma sangat bangga dengan putranya.
“Orangtua hanya mengasuh anak-anak mereka. Anak-anak adalah milik negara. Kami mencoba untuk menjawab semua pertanyaannya dan tidak pernah mengabaikannya.”
Seperti anak-anak sebayanya, Kautilya juga suka menari, menirukan adegan film India dan bermain kriket.
Tapi penampilannya di sebuah acara TV dengan bintang India Amitabh Bachan baru-baru ini, membuatnya jadi terkenal.
Dan ini membuat masa kanak-kanaknya berbeda dengan teman-temanya.
Artikel ini pertama kali disiarkan di Asia Calling, program berita radio aktual dari kawasan Asia yang diproduksi KBR68H, kantor berita radio independen di Indonesia. Asia Calling disiarkan dalam bahasa lokal di 10 negara di Asia. Temukan cerita lainnya dari Asia Calling di www.portalkbr.com/asiacalling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *