KEFAMENANU, KOMPAS.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dua pekan terakhir ini di kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menyebabkan para pedagang eceran menjamur di sepanjang jalan utama maupun gang-gang. Mereka secara sepihak langsung menaikan harga menjadi Rp 10.000 per botolnya.
Para penjual BBM eceran di wilayah Kelurahan Kefamenanu Selatan sudah menaikan harga bensin eceran sejak lima hari lalu setelah kesulitan untuk mendapatkan BBM.
Melalui jasa calo, sehari mereka hanya mendapatkan satu jeriken bensin saja ukuran 35 liter dengan harga Rp 285.000 dengan rinciannya untuk satu jeriken dikenakan tarif Rp 20.000, sehingga mereka menaikkan harga di tingkat eceran menjadi Rp 10.000 per botolnya.
Untuk satu jerikennya mereka hanya mendapatkan untung bersihnya Rp 5.000 sampai Rp. 10.000..
Para penjual BBM eceran mengaku terpaksa membeli bensin melalui jasa calo setelah dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melarang konsumen membeli BBM dengan menggunakan jeriken.