Karya
Husnul Ramadhan Ellzhongge
Wajah malam yang buram sesunyi
Ada nyanyian rindu yang nyeri
Membasuh hening yang terlumat oleh senja
Pada kerinduan yang terfakirkan di lembah resah
Di kaki langit pendar bintang terkatup cakrawala
Sebuah isyarat perjalanan hati terusangkan di tepian waktu yang nanar
Disini masih kutemani resah yang memburuk gulana
Rasa membeku di belantara waktu
Sebab luka hati melegam membunuh sepi
Rapuh,,,,,
Berharap isakku yang perih terbalutkan di ruang rindu
Dari genggam sudut – sudut waktu yang patah
Diseparuh pagi cahaya cinta meranum seutuh
Dan serpihan lamunan yang terkungkung menggahar peluh
Merancak shimponi hati yang tersekat waktu
Kucoba berdiri mengejar kembali cintaku yang berderak
Sebab setiap jengkal cerita telah kutulis dalam kenangan
Dan janji setia terikrar dalam mimpi penuh yakin
Bahwa pertarungan memperebutkan hati adalah sebuah kesadaran yang abadi
Doa – doa dari lorong sunyi tersadur menjadi sajak cinta yang Maha Agung
Mengaraskan hati di puncak langit
Agar sabda cinta teryakinkan
Pada harapan yang menyata
Bahkan pada nyanyian sunyi sekalipun
Flores Timur, 27 Oktober 2022