Oleh Zulkasim Achmad Jenggo, S.Pd *
Kemenangan dramatis timnas Maroko saat melawan timnas Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 lewat babak adu tos-tosan menyisakan beberapa cerita menarik dan unik selama pergelaran event akbar empat tahunan di negeri kaya minyak, Qatar. Bagaimana tidak, tim kuda hitam asal Afrika Utara tersebut secara mengejutkan memulangkan tim matador hingga mampu mengukir rekor yang tidak diduga sebelumnya.
Rekor Timnas Maroko di Piala Dunia 2022
Tim dengan julukan Singa Atlas mencatatkan enam rekor mentereng, diantaranya (1) mampu menembus babak perempat final pertama kali bagi sejarah sepakbola Maroko; (2) menjadi tim asal benua Afrika keempat yang mampu lolos ke babak perempat final piala dunia setelah sebelumnya Kamerun (1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010); (3) menjadi negara asal benua Afrika pertama yang menang lewat babak adu pinalti dalam sejarah piala dunia; (4) Pelatih Maroko, Walid Regragui menjadi pelatih asal Afrika pertama yang mampu membawa tim asal Afrika untuk lolos ke perempat final piala dunia; (5) Maroko menjadi tim asal Afrika pertama yang mengalahkan Spanyol, sebelumnya ada timnas Nigeria yang mengalahkan Spanyol pada piala dunia tahun 1998 di Perancis dengan skor 3-2 pada fase grup; (6) Sejak fase grup sampai dengan perempat final, gawang timnas Maroko belum mampu dibobol lawan. Satu gol yang masuk ke jala Bounou merupakan gol bunuh diri pemain belakang Maroko saat melawan timnas Kanada.
Pemain Kunci Timnas Maroko
Selain sang juru taktik berkepala pelontos, Walid Regragui. Ada beberapa pemain yang menjadi kunci sukses timnas Maroko bisa tampil apik sehingga mampu menuju ke babak perempat final piala dunia 2022 diantaranya Yassine Bounou (1), Achraff Hakimi (2) dan Hakim Ziyech (7). Nah, nama terakhir Ziyech menjadi salah satu pemain yang paling banyak disoroti baik oleh media, pundit sepakbola maupun pecinta si kulit bundar seluruh dunia. Padahal, winger lincah yang identik dengan kaki kirinya tersebut menjadi pemain yang tersisihkan sejak kedatangan Thomas Tuchel ke Chelsea dan puncaknya ketika Graham Potter mengantikan kursi kepelatihan Tuchel di Stamford Bridge.
Ziyech dianggap tidak sesuai dengan taktik dari sang arsitek yang sebelumnya menangani Brighton and Hove Albion (BHA). Hal ini menyebabkan sang winger sangat sedikit mendapatkan menit bermain tetapi Regragui tetap memanggil mantan bintang Ajax Amsterdam untuk dibawa ke Qatar guna melengkapi skuad timnas Maroko di Piala Dunia 2022. Benar saja, pemanggilan Ziyech menjadi berkah tersendiri bagi timnas Maroko karena sang penyihir telah memberikan kontribusi yang sangat besar dan menunjukkan kembali performa terbaiknya. Sebelumnya, Ziyech telah menyatakan pensiun dari timnas Maroko usai bersiteru dengan pelatih sebelumnya Vahid Halilhodzic. Menurut BBC, Halilhodzic menganggap Ziyech pemain yang sulit diatur, ia menuduh sang pemain pura-pura cidera ketika ingin dimainkan sehingga tak ada lagi namanya dalam skuad Maroko pada jeda internasional sejak Juni 2021. Akhirnya, Ziyech meminta pensiun dari timnas Maroko pada bulan februari 2022.
Sebelum Kembali Membela Timnas Maroko, Ziyech Sempat Menyatakan Pensiun
Pemain kelahiran Dronten, Belanda tersebut tak masuk dalam skuad timnas Maroko yang tampil pada piala Afrika 2021 di Kamerun. Pada event tersebut, Maroko tersingkir dari Mesir di babak perempat final. Kegagalan di piala Afrika pada edisi ke-33 tahun lalu menyebabkan Federasi Sepakbola Maroko (RMFF), memecat Halilhodzic akhir bulan Agustus tahun lalu dan menggantikannya dengan Walid Regragui. Sang suksesor, Regragui merupakan seorang pelatih yang memiliki raport yang lumayan bagus. Sebelumnya ia berhasil membawa Wydad Casablanca menjadi juara Liga Champions Afrika. Pelatih baru Maroko, Walid Regragui, tak perlu waktu lama untuk memanggil dan memasukkan kembali nama Ziyech dalam skuat Singa Atlas, tampil dalam dua pertandingan uji coba melawan Chili dan Paraguay, September lalu. Ziyech menjadi pemain inti pada dua laga tersebut. Comeback-nya Ziyech mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya dari presiden RMFF, Faouzi Lekjaa dan seluruh pecinta timnas Maroko.
Rekor Ziyech di Ajax Amsterdam dan di Chelsea
Sebelum ke Chelsea pada bulan Juli 2020, Ziyech membuat sebuah rekor gemilang di Ajax Amsterdam dengan terpilih menjadi pemain terbaik De Godenzonen untuk ketiga kalinya sepanjang empat tahun kebersamaannya. Terpilihnya Ziyech menjadi pemain terbaik Ajax untuk ketiga kalinya menjadi sebuah rekor tersendiri. Pasalnya, sejak penghargaan ini dimulai tahun 1992, belum ada pemain yang pernah memenangkannya selama tiga tahun. Statistik Ziyech selama memperkuat Ajax Amsterdam terbilang mengerikan. Seperti dikutip Bolasport.com dari Opta, selama 3,5 musim terakhir, Ziyech membuat total 421 peluang di Liga Belanda. Jumlah itu, 134 lebih banyak daripada pemain-pemain lain di Eredivisie. Berarti pemain berusia 29 tahun itu membuat rata-rata sekitar 120 peluang per musim semasa bermain di klub yang bermaskar di Amsterdam tersebut.
Musim pertamanya di Stamford Bridge, sepanjang musim 2020/2021, Ziyech tercatat bermain sebanyak 39 kali dengan menyumbang enam gol dan empat assist bagi Chelsea di semua kompetisi dan sukses mengantarkan Chelsea menjuarai Liga Champions pada edisi 2020/2021. Pada musim 2022/2023 ini, Ziyech baru tampil sembilan kali untuk Chelsea. Meski jarang main, dia tetap mendapat panggilan memperkuat timnas Maroko di Piala Dunia 2022. Ziyech sebenarnya sudah diminta untuk meninggalkan Chelsea oleh legenda Belanda Marco van Basten pada bulan lalu.
Rekor Ziyech di Piala Dunia 2022, Qatar
Selama perhelatan dunia Qatar 2022 dari babak grup sampai babak 16 besar, Ziyech telah bermain sebanyak empat pertandingan dengan mencatatkan 1 goal, 1 assist dan 1 MOTM. Pada fase grup ketika menghadapi timnas Kanada yang berlangsung di Education City Stadium, Ar Rayyan, Qatar pada Kamis (1/12/2022). Dia mencetak gol tercepat untuk tim Arab dalam sejarah Piala Dunia (3:30) dan gol terjauh untuk tim Arab dalam sejarah turnamen (sejak 1966) (30,66 meter),” tulis laporan Opta Arab (@OptaArabi), dikutip pada Jumat (2/12/2022). Pada babak perempat final nanti, timnas Maroko akan menghadapi tim kuat Portugal yang diperkuat mega bintang andalannya, Christiano Ronaldo. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Al Thumama, Qatar pada Sabtu (10/12/2022) pukul 22.00 WIB. Melawan Portugal, pelatih Regragui jelas akan menurunkan kembali skuad andalannya. Tentu saja, Ziyech akan menghuni skuad tersebut. Melihat performa Ziyech yang terus menanjak dan sangat bahagia ketika bermain untuk timnasnya ketimbang bermain untuk Chelsea maka bukan tidak mungkin, Sang Penyihir akan terus menyihir seluruh pecinta si kulit bundar seluruh dunia dengan aksi-aksi magis-nya di lapangan hijau. Bukan tidak mungkin, timnas Maroko akan melangkah jauh di helatan Piala Dunia kali ini bahkan akan bisa mencatatkan rekor baru sebagai negara Afrika pertama yang menjuarai Piala Dunia.
Wallahu A’lam Bish-Shawab
Dikutip dari berbagai sumber
)*Penulis adalah Bolamania kota Ende, saat ini bekerja sebagai guru di MAN Ende. Aktifitas literasi sebagai Wakil Ketua PPMN (Perkumpulan Penulis dan Motivator Nasional) Kabupaten Ende. BPK KGBN (Badan Pengurus Kabupaten Komunitas Guru Belajar Nusantara) Kabupaten Ende
Opini bung Zul, mantul lg komplit.
Strategi lbh banyak bertahan pelatih Maroko terbukti ampuh mengimbangi Negara dikdaya sekaligus kandidat juara piala dunia. Kedisiplinan & kesolidan timnas Maroko mengingatkanku pada Gli Azzurri (timnas Italy) saat merengkuh tropi piala dunia terakhir mereka.