Jakarta (GATRANEWS) – Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat, khususnya kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk tidak menyerah dalam menjaga kekayaan alam Indonesia.
“Kita tidak bisa menahan, kita tidak bisa takut karena kekayaan alam ada di Indonesia dan kita ingin rakyat kita menikmatinya,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Selanjutnya Tak Takut Pesan Kesetaraan Kemitraan
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengingatkan kembali pernyataan Presiden Sukarno tahun 1965 yang menolak mengandalkan imperialisme.
“Perluas kerjasama yang setara dan saling menguntungkan, Bung Karno menyampaikan hal ini pada tahun 1965, agar kita tidak didominasi dan bergantung pada negara lain. Ini yang ingin kita lakukan, mandiri, mandiri, mandiri,” tambah Presiden.
Karena itu, meski pemerintah sering takut untuk kembali ke pelabuhan bebas atau menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah, pemerintah tidak gentar, menurut Presiden Jokowi.
“Kami akan melanjutkan, meskipun kami takut terhadap nikel, kami akan terus merugi di WTO, dan sebagai gantinya kami akan menghentikan bauksit, dan kami akan menghentikan tembaga mungkin lagi di tengah-tengah. tahun ini,” kata Presiden.
Dalam KTT ASEAN-Uni Eropa, Presiden Jokowi juga menyatakan keprihatinan yang “tidak diungkapkan” terkait pengaduan UE kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas ekspor nikel mentah Indonesia.
“Saya katakan di forum itu, karena mereka yang menggugat UE ketika kita mengadakan KTT, ini adalah kesempatan. Saya katakan kemitraan harus setara, tidak boleh ada paksaan, tidak ada negara yang bisa mengambil keputusan, negara maju tidak boleh merasa bahwa standar mereka lebih baik dari negara kita,” kata Presiden.
Presiden mengatakan, pemerintah berharap dapat membangun sistem besar yang benar-benar dapat mengintegrasikan sumber daya alam Indonesia seperti nikel, bauksit, tembaga, dan timah, yang dapat menghasilkan produk jadi atau setengah jadi, serta memberikan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja.
“Kami menghentikan nikel 3 tahun yang lalu ketika masih menjadi bahan baku dan kami mengekspor hanya 17 triliun dong. Setelah 3 tahun berhenti, kami dapat memproduksi sekitar 360 triliun dong setahun. Kami mengumumkan bahwa bauksit juga akan diproduksi pada 2018 Tahun berhenti Desember Mulai Juni 2023 kita akan hilirisasi di dalam negeri.“Saya tidak tahu lonjakannya, tapi kurang lebih dari 20 triliun rupiah menjadi 60-70 triliun rupiah,” kata Presiden.
Menurut Presiden, pekerjaan itu tidak mudah karena penambahan nikel, bauksit, timah tersebar di seluruh Sulawesi, Maluku, Belitung, Kalimantan Barat, Bintan dan daerah lainnya.
“Semuanya harus terintegrasi dan kita harapkan nanti menjadi ekosistem kendaraan listrik yang memberikan masa depan cerah karena pasar semua negara akan membutuhkan kendaraan listrik ini, tapi tentu langkahnya dulu ke baterai. ,” tambah Presiden.
Presiden Jokowi berpesan kepada Menlu untuk tidak mundur meski Indonesia kalah dalam kasus WTO UE terkait penghentian ekspor nikel.
“Jangan menahan diri. Karena ini akan menjadi lompatan besar dalam peradaban bagi negara kita, saya yakin kita akan melanjutkan dan mengajukan banding, dan jika banding gagal, saya tidak tahu apa lagi yang bisa kita lakukan.” Mengapa saya terus mengulangi ini? Karena saya ingin presiden di masa depan, kami juga memiliki keberanian untuk melanjutkan. Demi kebaikan negara, jangan mudah putus asa, jangan takut,” kata Presiden.
Berita ini dimuat di GATRANEWSnews.com dengan judul: Presiden Jokowi: Kita tidak bisa mundur dari menjaga kekayaan alam