Nasional

Sesal Hamba

114
×

Sesal Hamba

Sebarkan artikel ini

Karya : Chalista Aqilah Idelia

Riuh terompet saling menyahut

Ucapan bahagia saling menyambut

Dingin malam bahkan tak bisa menembus lutut

Terbangun subuh dianggap pengecut

Kini, tak ada samanya dengan malam kemarin

Lima waktu bak lalu angin

Ayat suci bak air asin

Kau malas diri untuk bercermin

Terkenang dengan tangis-darah sang junjungan

Caci maki dan ludah bertebaran

Jangankan untuk mengulur tangan

Melirik sesaat kau rasa keberatan

Maghrib saat itu menangisi langit

Usaha mengais hati yang sempit

Belasan puluhan tahun kau hidup bersaing-sengit

Hingga lupa imanmu sedang menjerit

Dua kalimat sakral kau anggap rayuan

Lantunan dari surau kau anggap lawan

Dakwah di layar kaca kau anggap kebetulan

Dan Aamiin-mu kau anggap candaan

Asing…sudah terlalu jauh dari hari itu

Seribu lebih tahun berjalan tapi seperti diam membatu

Masing-masing insan mulai menggerutu

Harap tak menemukan jalan buntu

Hari ini… anggaplah kau dan aku lahir kembali

Memulai harapan yang sedari dulu belum tergali

Kita bergandengan agar tidak buta dan tuli

Menjadi terompet untuk tahun baru sendiri

(Ende, 28 Juli 2022)

Penulis adalah peserta didik Madrasah Aliyah Negeri Ende, Kelas XI IPA².

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *