Scroll untuk baca artikel
KemasyarakatanPapua Terkini

Kaget Pemberitaan soal Birokrasi, Lemasko Minta Jhon Rettob Tempatkan OPD yang Mau bekerja dengan Hati

51
×

Kaget Pemberitaan soal Birokrasi, Lemasko Minta Jhon Rettob Tempatkan OPD yang Mau bekerja dengan Hati

Sebarkan artikel ini

TIMIKA, (torangbisa.com) – Sikapi pemberitaan terkait birokrasi yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Plt Bupati Mimika Johannes Rettob. Lembaga Adat minta agar para ASN ditempatkan sesuai golongan.

Lemasko menyarakan Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob perbaiki birokrasi di Lingkup Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Mimika yang amburadul selama ini agar pemerintahan bisa berjalan normal sesuai aturan.

“Kami ucapakan terima kasih kepada Bapak Plt Bupati Mimika yang sedang berupaya menata pemerintahan dan kami sarankan agar Bapak John Rettob bisa perbaiki birokrasi agar berjalan normal sesuai aturan,” ungkap Pengurus Lemasko, Marianus Maknaipekudi Timika, Ibukota Kabupaten Mimika, Senin (20/3/20223) sore.

Ia mengaku kaget ketika mengetahui dari sejumlah media onliena ternyata selama ini yang terjadi di Pemkab Mimika ada pejabat dengan pangkat rendah mempin pejabat tinggi. ini sangat mengacaukan roda pemerintahan dan tentunya banyak pihak akan dirugikan termasuk masyarakat.

Ia juga mengkritisi yang terjadi selama ini di OPD-OPD tertentu cenderung dikuasai pejabat dan pegawai suku-suku tertentu, bahkan jabatan-jabatan tinggi cenderunng dikuasai suku tertentu, hal ini justru menimbulkan kecemburuan sosial dari masyarakat asli Papua. “Dari kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala seksi sampai semua bawahan dominan suku tertentu, yang semacam ini harus diubah,” ujarnya.

Menurutnya, Plt Bupati harus berani merombak semuanya ini, memperbaiki pola yang salah agar pemerintahan berjalan normal.

Pasalnya lanjutnya, Mimika tahun ini mengelola APBD yang sangat besar sampai Rp5 triliun lebih sehingga yang memimpin OPD harus benar-benar orang yang bekerja dengan tulus dan jujur.

“Jika tidak maka dana yang besar itu hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu, pembangunan tidak berjalan baik masyarakat akar rumpul juga tetap hidup dalam kemiskinan. Padahal daerah mereka ini kaya raya,” kata Marianus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *