NasionalPapua Terkini

Delapan Tahun tidak Diperhatikan, Wakasek SLB: Baru Dizamannya Jhon Rettob, Kami Diperhatikan

153
×

Delapan Tahun tidak Diperhatikan, Wakasek SLB: Baru Dizamannya Jhon Rettob, Kami Diperhatikan

Sebarkan artikel ini
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika

TIMIKA, (torangbisa.com) — Wakil Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Mimika, Murni Mangero,S.Pd mengaku sangat bersyukur dan terharu karena ia bersama guru-guru dan siswa-siswinya diundang mengikuti upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Upacara Kantor Pemerintah Kabupaten Mimika.

Menurutnya, selama delapan tahun berdiri, SLB kali pertama pihaknya diundang mengikuti acara yang digelar Pemkab Mimika.

“Kami dari SLB sangat bersyukur sekali memasuki tahun ke depalan sekolah ini berdiri, baru ini kali kami diundang ikut acara Pemkab. Kami dari pihak sekolah sangat bangga sekali. Ketika kami dapat inormasi dari kepala skeolah ada undangan untuk SLB saya sampai menangis. Kami terharu karena baru di zamannya Bapak John Rettob kami diperhatikan,” katanya dengan mata berkaca-kaca usai upacara bendera peringatan Hardiknas di Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Selasa (2/5/2023).

Ia mengaku sangat bangga ketika nama SLB Mimika dipanggi dengan pengeras suara untuk foto bersama pada upacara peringatan Hardiknas itu.

“Apalagi tadi nama sekolah kami dipanggil untuk foto kami sangat bangga sekali,” sebutnya.

Menurutnya, Plt Bupati Mimika sudah dua kali mengunjungi SLB, kunjungan pertama kali memantau siswa-siswi SMA kelas 3 ujian. Kujungan kedua Murni mengaku lupa agendanya.

Dikatakan saat pihakanya merayakan Hari Disabilitas International (HDI) pada 2 Desember Tahun 2022 lalu di Hotel Grand Tembaga, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob menghadirinya.

Saat itu, kata dia Plt Bupati Mimika berjanji Pemkab akan bangun gedung SLB yang lebih besar karena gedung sekolah saat ini memang sangat sempit. “Kita terpaksa gabung siswa-siswi tunadaksa dan tunanetra karena ruang kelasnya kurang, harusnya kelas mereka masing-masing karena kebutuhan mereka berbeda,” katanya.

Dikakatan saat kunjungan ke SLB, Plt Bupati juga menjanjikan akan memberikan insentif untuk guru-guru di sekolah tersebut dan memperjuangkan nasib guru-guru honorer menjadi ASN.

Saat ini di SLB ada dua guru ASN, tiga guru P3K selebihnya honorer. Dari guru-guru itu hanya lima orang yang jurusan SLB sementara guru lainnya semua berlatar belakang sarjana pendidikan guru.

“Teman-teman yang bukan dari jurusan SLB ini sangat sabar menghadapi murid-murid dan siswa-siswi kami dari SD sampai SMA yang jumlahnya 100 lebih,” sebutnya.

Untuk pembelajaran di SLB, bagi siswa tunanetra menggunakan huruf braille sementara tuna rungu menggunakan bahasa isyarat. Sementara siswa-siswi tunagrahita dan down syndrom harus dihadai dengan sangat sabar. “Semua guru di sana sangat sabar menghadapi anak-anaka didik kami,” pungkasnya.

Ia menambahkan pada tanggal 3 Desember Tahun 2022 pihaknya mendapatakan bantuan kursi roda utuk anak-anak tunadaksa dari Dinas Sosia Kabupaten Mimika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *